dia berbicara akan indahnya pantai, dia berbicara bahwa dia sedang rindu
semantara itu raga asik bermain dalam tanjakan kegengsian untuk sebuah publikasi tanpa memikirkan apa kata hati
mendengar suara ombak memanggil dari atas ketinggian permukaan laut
ombak berbisik "apa kau tidak rindu akan suara merduku menghatam karang" hanya bisa diam dan menatap burung emas
kumenatap keras kerinduan burung emas akan indahnya pasir putih dibibir pantai
dalam hati berkata "ku tunggu kau di pintu yakin" mulut terbungkam mempenjarakan kata "suatu nanti akan ku bawa dirimu berlari. berdansa dengan pasir putih dan bernyanyi dengan suara ombak maka ku tunggu kau di depan pintu yakin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar