WANITA PEMBAWA NARKOBA
ketidak sadaran akan hal kecil menimbulkan masalah yang besar, betapa tidak sadarnya aku akan hal yang seharusnya itu tidak boleh terjadi, namun pada posisi diluar kendali mata memaksa berhenti bekerja dan kepala seaakan membawa ribuan lebah, kesalahan kecil membuatku tidak bisa melupakan malam ini ( 15 juni 2016), baru semalam itu terjadi, lelaki liar berubah menjadi anak kecil dengan rintihan kesakitan, hal yang belum pernah dirasakannya selama 21 tahun, selain kepergian ayah yang saat ini mendekati 100 harinya, terdapat tamparan akan sebuah kesadaran, sadar akan wanita pembawa candu, sadar akan siapa diriku, sadar untuk mengerti apa tujuan ku datang hari ini.
hal yang mengerikan kedua setelah sakaw akan narkoba adalah pemikiran akan bahwa diriku kecanduan akan sosok dirimu, jika tidak sedang mengkomsumsimu aku akan terdiam mencari jalan bagaimana aku bisa mendapatkan kembali, membuatku menangis menahan sakit, itulah narkoba, separah apapun resikonya para pemakainya mau menaggung resiko tersebut, karena kenyamanan dan sugesti ketenangan yang didapatkannya, namun kamu bukan narkoba yang sesungguhnya yang setelah habis dipakai dibuang dan dimusnakan, namun kamu adalah wanita disetiap elok indah tubunhya harus selalu aku jaga.
malam itu narkoba membuatku menjatuhkan air mata, karna emosi yang tak tertahankan akan hasrat menahanmu untuk pergi, sakaw iya aku sakaw akan narkoba. sakwa akan candu yang terus datang, seaakan merasakan kenyamanan jika bisa beradu suasana dengannya. menghabiskan malam dalam dekapannya, menghancurkan dan membunuh waktu yang terbuang secara percuman, namun tidak ada kata percuma jika alasannya karenamu. karena waktu bersamamu kujadikan hegimoni agar membuatku diriku nyaman dan lebih nyaman lagi.
namun malam ini aku terlahir menjadi bocah SD yang takut akan pendapatnya yang tidak pernah didegarkan, karna lawannya adalah orang yang selalu dianggapnya benar, coba lapangkan dada, membuka topi dan dasio yang melekat pada tubuh kecil ini, mengikhlaskan keadaan bahwa yang kuhadapi di yang kusayang. seperti bocah SD apapun hukuman ibugurunya terhadapnya dia tidak akan berani bolos sekolah dia akan tetrap mengikuti pelajaranya dan berusaha bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar